Jumat, 20 Desember 2013

Mengenal Penyakit Disentri

       Disentri adalah penyakit saluran cerna dengan feses diketahui mengandung darah dengan atau tanpa lendir. Darah biasanya dari dinding saluran cerna yang luka dan sering dari dinding usus besar. Penyebab disentri ini diakibatkan oleh adanya bakteri Shigella yang menyebar ke makanan dan dan minuman yang tercemar. Penyakit disentri yang ditandai dengan terjadinya peradangan usus besar, diawali gejala sakit perut dan buang air besar encer secara terus menerus (diare) serta bercampur lendir dan darah.
        
Pengenalan penyakt disentri antara lain :
  1. Bila darah yang keluar bersama tinja bukan dari ambeien  (hemmorrhoid) yang lecet akibat tinja yang terlalu keras.
  2. Disentri basiler termasuk salah satu jenis disentri yang disebabkan oleh bakteri dari jenis Shigella. Kuman ni hanya merusak dinding usus besar dan tidak pernah sampai ikut aliran darah hingga menginfeksi organ-organ tubuh lainnya. Jenis disentri ditandai dengan diare berat yang akut dengan tinja berdarah dan disertai demam. Komplikasi ketempat lain, karena racun (toksin) yang dihasilkan kuman. Diare jenis ini bisa terjadi diseluruh dunia terutama ditempat-tempat yang sanitasi kurang baik.
  3. Kuman Shigella memang secara alamiah hidupnya dalam usus manusia. Penularan juga karena makanan dan minuman terkontaminasi kuman disentri dari kotoran manusia yang biasanya merupakan carier Shigella disentri.
       Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering. Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah kemasukan kuman/bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.

       Penyakit disentri jika tidak diobati dapat menyebabkan dehidrasi yang parah. Dehidrasi berat dan ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan syok atau koma dan dapat mengancam nyawa. Jika Anda atau seseorang yang di sekitar terlihat menunjukkan gejala dehidrasi berat seperti kebingungan, kehilangan kelesuan, kesadaran, kulit dingin, atau penurunan pengeluaran urin, maka perlu diwaspadai infeksi penyakit disentri. Tindakan terbaik adalah mencari perawatan medis segera jika terdiagnosis diare dan muntah-muntah dan percaya bahwa ada kemungkinan telah terpapar makanan yang terkontaminasi atau air.


       Untuk pencegahan penyakit disentri penderita dapat diberikan cairat oralit sebagai pengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Selain itu beberapa tumbuhan obat seperti daun jambu biji, teh, kunyit, kulit delima dan lainnya juga dapat digunakan untuk mengatasi disentri dan diare yang memiliki efek adstringent (pengelat), antiradang dan anti bakteri.
Penyakit disentri dapat dicegah, dengan membiasakan hidup sehat dan bersih seperti menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kotoran serangga yang membawa kuman penyakit ke setiap makanan serta minuman. Selain itu selalu mencuci tangan setelah buang air besar, memegang hewan dan sebelum makan dapat dilakukan untuk mencegah datangnya semua penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar